Social Proof

Ketika kamu sedang berjalan dan lihat sekumpulan orang menengadah ke atas, apa yang kamu lakukan? Menengadah ke atas. Di suatu konser satu orang tepuk tangan, apa yang orang lain lakukan? Tepuk tangan.

Social proof atau herd instinct membuat individu-individu merasa mereka berperilaku dengan benar ketika mereka melakukan hal yang sama dengan orang lain. Semakin banyak orang mengikuti sebuah pemikiran, semakin baik (lebih benar) kita anggap pemikiran tersebut. Semakin banyak orang yang memperlihatkan perilaku tertentu, semakin tepat perilaku ini dinilai oleh orang lain. Tentunya ini absurd.

Social proof ini dalang terjadinya gelembung dan kepanikan pasar saham. Ini juga muncul di bidang fashion, hobi, agama. Bisa juga melumpuhkan keseluruhan budaya, misalnya ketika sebuah sekte melakukan bunuh diri kolektif.

Kasus lain adalah pidato menteri propaganda NAZI, Joseph Goebbels tahun 1943 di hadapan massa. Dia bertanya “Do you want TOTAL WAR? If necessary, do you want a war more total and radical than anything that we can even imagine today?” Kerumunan massa pun bergemuruh. Apabila yang datang ditanya secara individu and tanpa nama, kemungkinan tidak ada orang yang menyetujuinya.

Ini terjadi karena dulu mengikuti orang lain adalah strategi bertahan hidup. Bayangkan 50 ribu tahun lalu kita berjalan di Serengeti dengan kelompok berburu dan meramu, tiba-tiba mereka semua melesat. Apa yang akan dilakukan? Diam saja, garuk kepala, menimbang apakah yang kamu lihat adalah seekor singa atau sesuatu yang menyerupai singa tapi sebenernya hewan yang tidak berbahaya dan bisa jadi makanan?

Tentunya kamu akan lari secepatnya mengejar yang lain. Kita adalah penerus langsung dari mereka yang meniru perilaku yang lain. Pola ini sudah mengakar sangat dalam di kita sehingga kita masih menggunakannya saat ini, bahkan ketika sudah tidak ada lagi tantangan bertahan hidup.

“If fifty millions people say something foolish, it is still foolish” – W. Somerset Maugham

Dari buku The Art of Thinking Clearly – Rolf Dobelli

Leave a comment